๐Ÿ”ต Meninggalkan Debat Kusir Dan Akhlak Yang Buruk


Malik rahimahullah berkata,

ุงู„ْู…ِุฑَุงุกُ ูِูŠ ุงู„ْุนِู„ْู…ِ ูŠُู‚َุณِّูŠ ุงู„ْู‚ُู„ُูˆุจَ ูˆَูŠُูˆَุฑِّุซُ ุงู„ุถَّุบَุงุฆِู†َ

“Berdebat dalam ilmu akan membuat keras hati dan mewariskan dendam.” (Mukhtashar Tarikh Dimasqa Hal 11)

Berdebat juga bisa menjadikan seseorang menjadi sesat karena merupakan sebab Allah menginginkan keburukan pada seorang hamba.

Sebagian ulama berkata,

ุฅุฐุง ุฃุฑุงุฏ ุงู„ู„ู‡ ุจุนุจุฏ ุดุฑุงً ุฃุบู„ู‚ ุนู†ู‡ ุจุงุจ ุงู„ุนู…ู„ ูˆูุชุญ ู„ู‡ ุจุงุจ ุงู„ุฌุฏู„

“Apabila Allah menginginkan seorang hamba dengan keburukan, maka Ia akan menutup pintu amal dan membuka pintu perdebatan baginya.” (Al-Hilyah 8/361)

Berdebat juga menimbulkan permusuhan, padahal sesama kaum muslimin itu bersaudara. Nabi Sulaiman ‘alaihis salam berkata kepada anaknya,

ูŠَุง ุจُู†َูŠَّ، ุฅِูŠَّุงูƒَ ูˆَุงู„ْู…ِุฑَุงุกَ، ูَุฅِู†َّ ู†َูْุนَู‡ُ ู‚َู„ِูŠู„ٌ، ูˆَู‡ُูˆَ ูŠُู‡ِูŠุฌُ ุงู„ْุนَุฏَุงูˆَุฉَ ุจَูŠْู†َ ุงู„ْุฅِุฎْูˆَุงู†ِ

Wahai anakku, tinggalkanlah mira’ (jidal, mendebat karena ragu-ragu dan menentang) itu, karena manfaatnya sedikit. Dan ia membangkitkan permusuhan di antara orang-orang yang bersaudara.” (Syu’abul Iman: 8076 Al-Baihaqi)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ู…َู†ْ ุชَุฑَูƒَ ุงู„ْู…ِุฑَุงุกَ ูˆَู‡ُูˆَ ู…ُุจْุทِู„ٌ ุจَู†َู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ู„َู‡ُ ุจَูŠْุชًุง ูِูŠ ุฑَุจَุถِ ุงู„ْุฌَู†َّุฉِ ู…َู†ْ ุชَุฑَูƒَ ุงู„ْู…ِุฑَุงุกَ ูˆَู‡ُูˆَ ู…ُุญِู‚ٌّ ุจَู†َู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ู„َู‡ُ ุจَูŠْุชًุง ูِูŠ ุฃَุนْู„َู‰ ุงู„ْุฌَู†َّุฉِ

“Barangsiapa yang meninggalkan perdebatan sementara ia berada di atas kebatilan, maka Allah akan bangunkan sebuah rumah baginya di pinggiran surga.

 Dan barangsiapa yang meninggalkan perdebatan padahal dia berada di atas kebenaran, maka Allah akan membangun sebuah rumah baginya di atas surga.” 

(Shahih at-Targib wat Tarhib, jilid 1, no. 138)


Selengkapnya https://muslim.or.id/42711-menjadi-sesat-karena-hobi-berdebat-kusir.html

Comments

Popular Posts