🔵 Terimalah Pemberian dan Hadiah Saudaramu Walaupun Kecil Ataupun Besar, dan Tidak Meminta-minta.



Tindakan saling berbagi hadiah dianjurkan oleh Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabda Beliau:

 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: تَهَادُوا تَحَابُّوا

 Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , Beliau bersabda, “Hendaklah kalian saling memberi hadiah! Niscaya kalian akan saling mencintai“. 

[Hadits Riwayat Al-Bukhâri dalam kitab Adabul Mufrad. Hadis ini dinyatakan hasan oleh al-Albani]. 


Dan untuk menjaga perasaan pemberi hadiah, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan agar orang yang diberi tidak menolaknya. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 أَجِيبُوا الدَّاعِيَ، وَلَا تَرُدُّوا الْهَدِيَّةَ

 Hadirilah undangan dan jangan tolak hadiah! 

[HR. Ahmad. Arnauth menyatakan sanad hadis ini jayyid].

'Aisyah Radhiyallahu anhuma juga meriwayatkan bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam menerima hadiah dan membalasnya. [Hadits Shahih, Riwayat Al-Bukhâri]. 

Sekalipun terkadang hadiah yang diberikan tidak terlalu berharga, tetap dianjurkan untuk menerimanya. 

Karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menerima hadiah sekalipun kikil kambing. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 لَوْ دُعِيتُ إِلَى ذِرَاعٍ أَوْ كُرَاعٍ لَأَجَبْتُ، وَلَوْ أُهْدِيَ إِلَيَّ ذِرَاعٌ أَوْ كُرَاعٌ لَقَبِلْتُ

 Aku akan menghadiri undangan, sekalipun untuk makan kikil kambing kaki depan atau kaki belakang dan aku menerima hadiah, sekalipun kikil kambing kaki depan atau kaki belakang. 

[Hadits Shahih, Riwayat Al-Bukhâri].


عَنْ سالمِ بنِ عبدِ اللَّهِ بنِ عُمَرَ ، عَنْ أَبيهِ عبدِ اللَّه بنِ عُمَرَ ، عَنْ عُمَرَ رضي اللَّه عنهم قال : كان رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم يُعْطِيني العطَاءَ ، فَأَقُولُ : أَعطهِ مَن هو أَفقَرُ إِلَيهِ مِنِّي، فقال : « خُذهُ ، إِذَا جاءَكَ مِن هذا المَالِ شَيءٌ ، وَأَنْتَ غَيْرُ مُشْرِفٍ ولا سَائِلٍ ، فَخُذْهُ فتَموَّلْهُ فَإِن شِئتَ كُلْهُ ، وإِن شِئْتَ تَصْدَقْ بِهِ ، وَمَا لا، فَلا تُتبِعْهُ نَفْسَكَ » قال سالمٌ : فَكَانَ عَبدُ اللَّه لا يسأَلُ أَحداً شَيْئاً ، وَلا يَرُدُّ شَيئاً أُعْطِيه . متفقٌ عليه .

Dari Salim bin Abdullah bin Umar dari ayahnya, yaitu Abdullah bin Umar dari Umar radhiallahu ‘anhum, berkata: 

“Rasulullah shalallahu alaihi wasalam memberikan sesuatu pemberian kepadaku, lalu aku berkata: “Berikanlah itu kepada orang yang lebih membutuhkan padanya daripada aku sendiri.” 

Kemudian beliau shalallahu alaihi wasalam bersabda: “Ambil sajalah pemberian ini, jikalau ada sesuatu yang datang dari harta ini, sedangkan engkau tidak mengharap-harapkan dan tidak pula memintanya -padahal engkau diberi dengan keikhlasan hati-, maka ambillah itu. Jadikanlah itu sebagai hartamu -yang sah-. Jikalau engkau suka, makanlah ia dan jikalau engkau suka maka bersedekahlah dengannya. 

Tetapi jikalau tidak demikian -artinya datangnya harta itu dengan sebab diharap-harapkan untuk diberi atau karena diminta-, maka janganlah engkau memperturutkan hawa nafsumu.”‘ 

Salim berkata: “Maka Abdullah (ibn 'Umar) tidak pernah meminta sesuatu apapun dari orang lain dan tidak pernah pula menolak sesuatu pemberian, jikalau ia diberi. 

[Hadist Shahih, Muttafaqun ‘alaihi]





Comments

Popular Posts